Selasa, 06 Mei 2014

pembelajaran metode team teaching

PEMBELAJARAN METODE
TEAM TEACHING
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah metode strategi belajar mengajar
Dosen pengampu : Drs. Bambang Prawiro, M.M.



DISUSUN OLEH :
NAMA            :  RANI FIDIYANA
NIM                :  K2512055
KELAS           : A


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013

KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw, para keluarga dan sahabatnya, juga selaku pengikut ajaran yang diembannya.
            Berkat rahmat dari Allah SWT, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah metode strategi belajar mengajar tentang pembelajaran dengan metode team teaching ini. Terima kasih kepada bapak dosen yang telah memberikan arahan terkait tugas ini. Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman yang telah memberi banyak saran dan pengetahuan untuk saya.
Saya tidak menutup kemungkinan dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif. Saya berharap tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca.

Surakarta, 6 Desember 2013

                                                                                                            Penulis






DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang............................................................................. 1
B.     Rumusan masalah........................................................................ 2
C.     Tujuan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian metode team teaching................................................ 3
B.     Konsep pembelajaran team teaching............................................ 5
C.     Tahap dan pola pelaksanaan metode team teaching.................... 8
D.    Jenis jenis strategi metode team teaching.................................... 11
E.     Manfaat pembelajaran metode team teaching............................. 13
F.      Keunggulan pembelajaran metode team teaching....................... 15
G.    Kelemahan pembelajaran metode team teaching......................... 16

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................. 17
B.     Saran............................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 19



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, seiring dengan semakin modernnya sistem pendidikan dan tuntutan yang semakin berkembang, tak jarang sekolah-sekolah yang masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional cukup tertinggal jauh dalam melaksanakan proses pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran dengan strategi konvensional ini, proses pembelajaran dilakukan secara soliter, artinya proses pembelajaran yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi pembelajaran siswa dilakukan oleh satu orang guru. Gambaran pembelajaran seperti ini dapat dianalogikan bagaikan seorang penjual sate, di mana semua urusan suatu pekerjaan dari awal sampai akhir hanya di kerjakan oleh satu orang.
Padahal sebenarnya, sekarang ini kurikulum pendidikan di Indonesia sudah makin berkembang. Sudah terlalu banyak tuntutan-tuntutan masyarakat yang ditujukan kepada para guru atau penyelenggara pendidikan. Saat ini, guru dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menentukan/memilih metode pembelajaran yang digunakan, yang tentunya harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Selain itu, guru di era sekarang juga dituntut untuk lebih mengenal setiap individu dari diri siswa. Dan melihat ratio antara jumlah guru dan siswa yang tidak seimbang, tentu seorang guru tidak mungkin bisa menangani jumlah siswa yang banyak itu. Satu hal yang juga penting, bahwa yang namanya guru bukan berarti orang yang tahu akan segala hal. Dalam hal ini, setiap manusia tentulah memiliki kekurangan dan kelebihan tentang pengetahuan, karena ilmu pengetahua sangat relatif yang dimiliki setiap orang. Ini menunjukkan bahwa guru pun membutuhkan sosok lain yang bisa diajak kerja sama dalam menghadapi segala kesulitan yang ada pada saat melaksanakan proses pembelajaran baik di kelas ataupun di alam terbuka (diluar kelas).
Jika melihat beberapa masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan, maka dalam hal ini pihak sekolah dan guru-guru dituntut daya kreativitasnya dalam memilih strategi yang tepat agar segala tuntutan yang ditujukan terhadap guru khususnya itu dapat terpenuhi dengan optimal. Dan tampaknya strategi Pembelajaran Metode Team Teaching merupakan cara yang tepat untuk memudahkan terbangunnya kreativitas dan inovatif itu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Pembelajaran Metode Team Teaching?
2.      Bagaimana konsep Pembelajaran Metode Team Teaching ?
3.      Bagaimana tahap dan pola pelaksanaan Pembelajaran Metode Team Teaching?
4.      Apa saja jenis atau bentuk Pembelajaran Metode Team Teaching?
5.      Apa manfaat Pembelajaran Metode Team Teaching?
6.      Apa keunggulan Pembelajaran Metode Team Teaching?
7.      Apa kelemahan Pembelajaran Metode Team Teaching?


C. Tujuan
Adanya makalah ini bertujuan agar kita semakin mengetahui tentang metode Team teaching, selain itu juga untuk memberikan konstribusi pemikiran atau masukan serta ide khususnya kepada para pendidik dan seluruh kontingen yang berpartisipasi dalam pendidikan tentang pentingnya memilih strategi pembelajaran yang tepat guna peningkatan hasil belajar siswa yang lebih efektif dan mampu melahirkan generasi yang berkualitas yang mampu berkompetisi.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN
TEAM TEACHING
Team teaching (collaborative teaching) merupakan pengajaran beregu/kelompok yang beranggotakan  dua orang guru atau lebih yang bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran bagi kelompok peserta didik yang sama.Sesuai yang dijelaskan oleh Martiningsih (2007) bahwa Metode pembelajaran team teaching adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Sedangkan definisi Team Teaching menurut Ahmadi dan Prasetya, bahwa Team Teaching (pengajaran beregu) adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang. Team teaching adalah sekelompok fasilitator yang bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas pembelajaran, dimana tim dapat berlangsung apabila kerja sama tim antara dua pendidik yang berkualifikasi sama.
Metode pembelajaran team teaching akan melibatkan lebih dari satu fasilitator dalam proses pembelajaran suatu kelas. Dari proses yang dikerjakan bersama ini, fasilitator bisa menilai apa saja kekurangan yang harus diperbaiki berdasarkan hasil pembelajaran yang sudah terlaksana.  Dalam kebersamaan ini mereka membuat perencanaan pembelajaran,  bersama-sama menyajikan materi, dan bersama-sama pula melakukan evaluasi, remedial dan pengayaan. Kerja sama dilakukan dengan  membagi tanggung jawab dan peran yang jelas dalam mencapai tujuan yang lebih baik daripada pembelajaran yang ditangani sendiri.
Selain itu team teaching menawarkan keunggulan intelektual dan proses pembelajaran orang dewasa (pedagogy). Metode ini dapat membantu menciptakan terciptanya lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif, menyediakan tempat bagi fasilitator untuk menciptakan model pembelajaran yang menarik serta menginspirasi munculnya ide-ide baru untuk berbagai materi.
Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan secara bergilir dengan metode ceramah atau bersama-sama dengan metode diskusi panel.
Maka melihat konsep mendasar dari team teaching, maka metode ini dapat
dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan. Mulai dari Taman Kanak
kanak (TK), SD, SMP, SMA, atau pada jenjang Perguruan Tinggi. Motode
ini mulai dikembangkan dengan dasar pikir bahwa pengajaran sebuah mata
pelajaran dengan banyak guru akan lebih efektif dibandingkan dengan
seorang guru saja.
Demikian yang dipaparkan oleh Barbara Leigh Smith, bahwa team teaching
adalah sebuah upaya untuk lebih memberi kesempatan para anak didik
dalam mendapatkan perhatian yang cukup dari guru yang mengajar. Dengan
pengertian diatas, maka tujuan dari pelaksanaan team teaching adalah
mengajar dengan lebih maksimal kepada anak didik. Hal ini sangat mungkin
karena pelaksanaan metode ini adalah dengan dua orang pengajar atau lebih.










B.     KONSEP METODE PEMBELAJARAN  TEAM TEACHING

Dalam rangka pelayanan pendidikan yang baik, khususnya dalam hal pelaksanaan pembelajaran, maka kita semua dituntut mencari dan menemukan sistem yang tepat. Pembelajaran Metode Team Teaching bermanfaat untuk memberikan pelayanan pengajaran yang variatif pada siswa. Sistem ini dilakukan dengan cara menugaskan dua guru atau lebih untuk mengajar satu bidang studi pada siswa dalam satu kelas. Pembelajaran Metode Team Teaching `atau pengajaran beregu adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang guru. Tim pengajar atau guru yang menyajikan bahan pelajaran dengan metode mengajar beregu ini menyajikan bahan pengajaran yang sama dalam waktu dan tujuan yang sama pula. Para guru tersebut bersama-sama mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan secara bergilir dengan metode ceramah atau bersama-sama dengan metode diskusi panel.
Ada juga pendapat lain yang menguraikan bahwa Pembelajaran Metode Team Teaching atau Metode mengajar beregu ( Team teaching method ) adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai koordinator untuk memudahkan kerja tim. Cara evaluasinya atau pengujiannya yaitu setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut. Setiap penyelenggara pendidikan dituntut untuk senantiasa meningkatkan prestasi hasil belajar siswanya (anak didiknya), sehingga diharapkan menerapkan pembelajaran yang tepat.
Dengan demikian kita perlu belajar dari negara Jepang yang pernah hancur akibat peristiwa bom Nagasaki dan Hirosima. Negara ini bangkit menjadi negara maju melalui penyelenggaraan pendidikan yang baik. Team teaching merupakan salah satu metode pembelajaran di Jepang yang dijalankan secara sah (legal formal) oleh pemerintah. Negara ini telah membuktikan kelebihan penerapan metode team teaching dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Team Teaching adalah upaya yang tepat dalam peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik. Idealnya Teaching Team adalah beberapa orang guru yang sewaktu-waktu dapat membantu guru lain yang berhalangan untuk memberikan materi sebagai bahan pembelajaran kepada siswa-siswi. Guru tersebut harus bisa menguasai atau mengetahui bidang ilmu selain yang biasa diajarkannya, misalnya seorang guru matematika bisa mengajarkan mata pelajaran fisika demikian juga sebaliknya.
Pembagian tugas pada setiap kategori berbeda-beda dan dapat dilakukan atas persetujuan bersama dengan mempertimbangkan tujuan, target, dan strategi yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.Pengajaran tim atau beregu dapat dibagi dalam  dua kategori besar yaitu:
·         Kategori A: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang mengajar siswa yang sama pada saat yang bersamaan di kelas yang sama.
·         Kategori B: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang bekerja tidak selalu mengajar kelompok siswa yang sama dan tidak selalu pada waktu yang sama.
Pada kategori A ketika tim pendidik mengajarkan kelompok siswa yang sama maka  ada sejumlah peran yang berbeda yang mungkin harus guru laksanakan. Pada kategori pengajaran tim biasanya melibatkan kombinasi dari model ini sesuai dengan kepribadian, filsafat atau kekuatan dari tim guru serta kepribadian dan kekuatan dari peserta didik. Pembelajaran kategori B terdiri dari berbagai model pengajaran tim dengan model kerja sama yang tidak selalu mengajarkan kelompok siswa yang sama juga tidak pada waktu yang sama. Kategori pengajaran tim seperti ini dapat dibagi dalam berbagai bentuk kerja sama:
·         Anggota tim bertemu untuk berbagi ide dan sumber daya tetapi berfungsi secara independen. Misalnya dalam satu semester guru tampil di kelas sendirian, dapat tampil di kelas yang sama, materi yang berbeda, namun mengajar dengan menggunakan rencana pembelajaran yang telah disepakti bersama. Diskusi antara anggota tim berlangsung dalam perencangan kurikulum secara bersama-sama. Anggota tim guru berbagi ide dan sumber daya tapi selain mengajar mandiri. Versi pembelajaran kooperatif seperti ini memerlukan pertemuan mingguan dan berbagai sumber belajar dan sumber daya lain. Tujuan dari pertemuan mingguan untuk membahas konsep-konsep yang akan dibahas pada minggu berikutnya di  kelas, untuk menyajikan materi,  cara-cara mengajar, menilai konsep yang akan diajarkan, dan untuk berbagi ide-ide baru dalam mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
  • Tim pendidik berbagai sumber belajar dan materi pelajaran. Dalam tim kerja sama ini  guru mengajar kelas mandiri, tetapi bahan-bahan,  sumber daya, materi, rencana pelajaran, buku pelajaran tambahan, alat peraga, model latihan, dan instrumen evaluasi berbagi di antara anggota tim.
  • Satu orang rencana kegiatan pembelajaran untuk seluruh tim. Model ini tidak mengambil keuntungan penuh dari konsep tim. Pelaksanaannya berkembang dengan cara menggabungkan  ide-ide individu. Kadang-kadang, karena keterbatasan waktu bisa terjadi satu orang merancang program untuk digunakan semua anggota tim.
  • Berbagi Tugas Perencanaan: pembelajaran dirancang bersama,  masing-masing instruktur mengajar di kelas berbeda, bahkan dapat di sekolah yang berbeda, namun  dirancang bersama-sama dengan cara menggabungkan tugas tiap individu menjadi dokumen bersama setelah dibahas bersama-sama.
Kedua  kategori itu menggambarkan pengaturan tugas yang jelas kepada anggota tim. Jenis pembagian tugas bergantung pada penetapan pilihan kategori oleh tim. Kesamaan yang mendasar dalam seluruh kategori adalah, anggota tim bertukar ide, berdiskusi, dan merumuskan tujuan, menetapkan target mutu  dalam bentuk indikator pencapaian kompetensi (IPK), menetapkan instrumen evaluasi, menetapkan materi pelajaran, menetapkan strategi pembelajaran, menetapkan strategi pelaksanaan evaluasi pembelajran, menetapkan strategi remedial dan pengayaan.

C.    TAHAP DAN POLA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
METODE TEAM TEACHING

Semakin hari semakin berkembang pendidikan dan diiringi berkembangnya kurikulum pengajaran, maka menuntut setiap guru untuk semakin kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.
Berbagai tuntutan yang ditujukan kepada guru pun semakin kompleks, diantaranya ialah guru dituntut untuk mampu memperhatikan perbedaan individual siswa, guru harus kreatif mendesain strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dan nyaman belajar, serta guru pun dituntut untuk mampu melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa secara menyeluruh. Berbagai hal yang harus dipenuhi guru tersebut, tentu merupakan hal yang sulit jika semua itu dilakukan seorang diri, untuk itu membutuhkan partner agar semua hal tersebut dapat dilakukan secara maksimal. Maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan strategi Team Teaching dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Adapun tahapan pembelajaran metode Team Teaching sebagai berikut :
1.                  Tahap awal
a.       Perencanaan pembelajaran disusun bersama
Perencanaan pembelajaran atau yang saat ini lebih populer dengan istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disusun secara bersama-sama oleh setiap guru yang tergabung dalam Team Teaching. Agar setiap guru yang tergabung dalam team teaching memahami tentang apa-apa yang tercantum dalam isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut, mulai dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang harus diraih oleh siswa dari proses pembelajaran, sampai kepada sistem penilaian hasil evaluasi siswa.
b.      Metode pembelajaran disusun bersama
Selain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus disusun bersama oleh team, metode yang akan digunakan oleh mereka dalam proses pembelajaran Team Teaching pun harus direncanakan bersama-sama oleh anggota Team Teaching. Perencanaan metode secara bersama ini dilakukan agar setiap guru Team Teaching mengetahui alur proses pembelajaran dan tidak kehilangan arah pembelajaran.
c.       Partner team teaching memahami materi / isi pembelajaran yang akan di ajarkan
Guru sebagai partner dalam Team Teaching bukan hanya harus mengetahui tema dari materi yang akan disampaikan kepada siswa saja, lebih jauh dari itu, mereka juga harus sama-sama mengetahui dan memahami isi dari materi pelajaran tersebut. Hal ini agar keduanya bisa saling melengkapi kekurangan pengetahuan yang ada di dalam diri masing-masing. Terutama ini dapat dirasakan manfaatnya dalam penyampaian materi pada siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa atas penjelasan guru.
d.      Pembagian peran serta tanggung jawab yang jelas dan adil
Dalam Team Teaching, pembagian peran dan tanggung jawab yang adil pada masing-masing guru harus dibicarakan secara jelas ketika merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar ketika proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas, mereka tahu peran dan tugasnya masing-masing. Tidak ada lagi yang namanya ketidakjelasan peran dan tanggung jawab dalam hal ini.
2.                  Tahap inti
Sistem Pembelajaran Metode Team Teaching (PMTT) di dalam tahap inti ini dapat dijalankan dalam bentuk sebagai berikut:
a)      Satu guru sebagai pemateri dalam dua jam mata pelajaran penuh, dan satu orang sebagai pengawas dan pembantu team.
b)      Dua orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran, dalam hal ini berarti tugas sebagai pemateri dibagi dua dalam dua jam pelajaran yang ada.
c)      Bisa juga divariasi secara bergantian sesuai dengan kesepakatan dari perencanaan pembelajaran. Yang jelas saat satu guru bertindak sebagai pemateri, maka guru yang satunya atau yang lainnya bertindak sebagai pengawas atau membantu siswa yang sedang kesulitan relajar.
3.                  Tahap evaluasi
a)      Evaluasi guru
Evaluasi guru selama proses pembelajaran dilakukan oleh partner team setelah jam pelajaran berakhir. Evaluasi dilakukan oleh masing-masing partner dengan cara memberi kritikan-kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Dalam hal ini setiap guru yang diberi saran harus menerima dengan baik saran-saran tersebut, karena hakekatnya itulah kelebihan dari team teaching. Setiap guru harus merasa bahwa mereka banyak mengalami kekurangan dalam diri mereka, tidak merasa diri paling benar dan paling pintar. Evaluasi ini dilakukan di luar ruang kelas, ini dilakukan untuk menjaga image masing-masing guru dihadapan siswa.
b)      Evaluasi siswa
Evaluasi siswa dalam hal ini mencakup pembuatan soal evaluasi dan merencanakan metode evaluasi, yang semuanya dilakukan secara bersama-sama oleh guru Team Teaching. Atas kesepakatan bersama guru harus membuat soal-soal evaluasi yang akan diberikan kepada siswa, disini guru Team Teaching harus secara bersama-sama menentukan bentuk soal evaluasi, baik lisan ataupun tulisan, baik pilihan ganda, uraian, atau kombinasi antara keduanya.
Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah dalam evaluasi siswa, guru juga diharuskan merencanakan metode evaluasi. Perencanaan metode evaluasi siswa ini di dalamnya mencakup pembagian peran dan tanggung jawab setiap guru Team Teaching dalam pelaksanaan evaluasi, serta pembagian pos-pos pengawasan.






D.    JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE TEAM TEACHING

Sebenarnya ada beberapa bentuk atau jenis dari strategi Pembelajaran Metode Team Teaching ini, jenis dari strategi Pembelajaran Metode Team Teaching menurut Soewalni (2007) yaitu :
1.                  Semi team teaching, terdiri atas tiga tipe yakni :
a.       Sejumlah guru mengajar mata pelajaran yang sama di kelas yang berbeda. Perencanaan materi dan metode disepakati bersama.
b.      Satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru secara bergantian dengan pembagian tugas, materi dan evaluasi oleh guru masing-masing.
c.       Satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru dengan mendesain siswa secara berkelompok.
2.                  Team teaching penuh
Yaitu metode pembelajaran dimana satu tim terdiri dari dua orang guru atau lebih, waktu kelas sama, pembelajaran mata pelajaran (materi tertentu). Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dilaksanakan secara bersama-sama dan sepakat dengan baik. Kata kunci Pembelajaran Metode Team Teaching penuh adalah keikhlasan berkerja sama dengan berpegang pada Visi dasn Misi yang sama.
Adapun variasi pembelajaran team teaching penuh, yaitu:
a.       Pelaksanaan bersama, seorang guru sebagai penyaji atau menyampaikan informasi, seorang guru membimbing diskusi kelompok atau membimbing latihan individual.
b.      Anggota tim secara bergantian menyajikan topik atau materi. Diskusi atau tanya jawab dibimbing secara bersama dan saling melengkapi jawaban dari anggota tim.
c.       Seorang guru (senior) menyajikan langkah latihan, observasi, praktek dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok, setiap kelompok dipandu seorang guru (tutor, fasilitator, mediator). Akhir pembelajaran masing-masing kelompok menyajikan laporan baik dalam bentuk lisan ataupun dalam bentuk tertulis dan ditanggapi bersama serta disimpulkan bersama.
Namun, dari beberapa bentuk atau jenis (tipe) Pembelajaran Team Teaching yang dikemukakan di atas, kecenderungan lebih condong ke jenis Team Teaching penuh karena disana lebih terlihat nyata kelebihan strategi Pembelajaran Metode Team Teaching-nya. Guru yang mengajar lebih dari satu orang, mereka mengajar di kelas yang sama dengan materi yang sama dan pada waktu yang sama, serta setiap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya pun dilakukan atas kesepakatan bersama.
Hal ini sangat sesuai dengan prinsip pembentukan team dalam sebuah pelaksanaan tugas, bahwa segala sesuatunya yang berkaitan dengan misi pencapaian tujuan dilakukan secara bersama-sama, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi terhadap apa yang telah dilaksanakan, termasuk sistem pelaksanaan remedial (perbaikan) dan pengayaan sebaiknya dijalankan juga secara bersama-sama sesuai kesepakatan team sehingga kesolidan team dapat terbangun dengan utuh. Jadi prinsipnya Team Teaching dapat berhasil jika betul-betul dilaksanakan secara bersama-sama dari semua rangkaian kegiatan dan dilandasi dengan niat ikhlas dan bertanggung gugat sehingga didalamnya terbangun pembelajaran yang saling menguntungkan, baik pihak pendidik maupun pihak anak didik. Kata kunci dalam strategi Pembelajaran Metode Team Teaching adalah kerjasama.










E.     MANFAAT PEMBELAJARAN METODE TEAM TEACHING

Banyak keluhan guru yang menghadapi siswa terlalu banyak dalam kelas dan kelebihan guru sehingga tidak mendapatkan tugas 24 jam. Secata teknis kedua masalah terjawab dengan melaksanakan  team teaching. Pekerjaan yang dilakukan sendiri-sendiri dengan pekerjaan yang dilakukan bersama-sama dalam satu tim secara teori harus jauh lebih baik dalam bentuk tim yang menghasilakan keuntungan lebih banyak. Oleh karena itu, harapan yang lebih tinggi digantungkan pada  team teaching seharusnya lebih tinggi, tim bekerja kompak dan terorganisir.
Jika team teaching dilakukan dengan baik, peserta memperoleh manfaat antara lain:
1.      Informasi yang lebih lengkap. Setiap fasilitator memiliki informasi dan pengalaman yang berbeda, maka melalui metode ini peserta akan lebih banyak mendapatkan informasi dan pengalaman itu karena para fasilitator akan membahas permasalahan dari beberapa sudut pandang yang berbeda.
2.      Pembimbingan yang lebih intensif. Salah satu hasil yang diharapkan dari sebuah pembelajaran adalah meningkatnya keterampilan. Melalui metode ini peserta akan dibimbing secara lebih intensif karena adanya pembagian fasilitator dalam satu kelas. Dengan bimbingan yang lebih intensif, maka masalah individu akan lebih terdeteksi.
3.      Kejenuhan bisa dikurangi. Jumlah fasilitator lebih dari satu akan memberikan warna yang berbeda pada sebuah proses pembelajaran. Masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri dalam penyampaian materi. Satu yang lebih menguasai materi digabung dengan lainnya yang lebih jago dalam menghidupkan suasana kelas. Oleh karena itu, dengan penggabungan beberapa orang dalam satu kelas akan mengurangi kejenuhan.
4.      Meningkatkan intensitas pemberian materi. Melalui metode team teaching fasilitator akan mendapatkan banyak kesempatan untuk memberikan materi. Hal ini akan meningkatkan intensitas mengajarnya sehingga akan mendapatkan lebih banyak pengalaman dan pengayaan dari setiap proses mengajar. Dengan semakin meningkatnya pengalaman maka akan meningkat pula kompetensinya dalam melakukan kegiatan pengajaran.
5.      Memperkaya konsep dan pemahaman fasilitator. Bagi fasilitator yang sering bekerja sendiri, team teaching akan menyediakan lingkungan untuk mengatasi rasa terisolasi karena bekerja sendiri. Dengan bekerja dalam tim, maka fasilitator akan mendapatkan metode baru, masukan, maupun kritikan yang bersifat membangun dari fasilitator lain. Ini akan memperkaya konsep serta ide dan memberikan pemahaman lebih baik bagi fasilitator untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.
6.      Sebagai alternatif bagi fasilitator yang merasa kelelahan. Ketika seorang fasilitator sudah kelelahan maka apa yang disampaikan akan menjadi tidak maksimal. Mereka menjadi kurang fokus dan kurang dinamis sehingga mengakibatkan penyampaian materi menjadi kurang menarik. Pendekatan yang dilakukan dalam team teaching adalah menggabungkan dua atau lebih kualifikasi yang dimiliki dan mengolahnya menjadi sebuah materi yang akan disampaikan kepada peserta. Karena perencanaan materi sudah dilakukan secara bersama, ketika salah seorang merasa kelelahan maka akan dengan mudah digantikan atau dilanjutkan oleh anggota lain. Dilanjutkan di sini tidak berarti fasilitator yang kelelahan tadi meninggalkan kelas. Dia akan tetap memantau proses belajar untuk saling melengkapi sehingga proses belajar diharapkan akan tetap menarik sepanjang hari.
7.      Sebagai media saling belajar antar fasilitator. Setiap fasilitator mempunyai kelebihan yang bisa dijadikan tempat belajar fasilitator lain. Seorang fasilitator yang kurang menguasai materi akan mendapatkan materi lebih dari mereka yang lebih ahli. Sebaliknya fasilitator yang hanya menguasai materi tetapi kurang mampu dalam hal menghidupkan suasana kelas juga akan belajar dari yang lain. Dengan demikian proses belajar tidak hanya akan dilakukan oleh peserta, tetapi juga oleh fasilitator.

F.     KEUNGGULAN PEMBELAJARAN
METODE TEAM TEACHING
Keunggulan pembelajaran Team Teaching dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Keunggulan dari penerapan Team Teaching diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Team Teaching, diharapkan dapat membangun budaya kemitraan yang positif diantara guru sehingga terjalin kerja sama (kolaborasi) dalam meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik.
2.      Team Teaching dapat lebih mematangkan kegiatan perencanaan dan persiapan mengajar. Dua orang guru atau lebih bisa saling berdiskusi untuk menyusun perencanaan pembelajaran, sehingga dapat mengantisipasi berbagai kendala dalam pelaksanaan pembelajaran.
3.      Team Teaching dapat menjamin pengawasan pembelajaran secara efektif. Dengan melibatkan lebih dari satu orang guru di dalam satu kelas, maka masing-masing siswa bisa mendapatkan perhatian yang cukup dalam memahami pelajaran yang diberikan. Hal ini membuat guru semakin peka terhadap situasi-situasi faktual di kelas.
4.      Team Teaching dapat menjalin komunikasi yang intensif antar guru. Apabila team-teaching ini terdiri guru senior dan pemula, maka guru yang berpengalaman (senior) dapat membagi pengalamannya kepada guru pemula dan masing-masing juga saling melengkapi kekurangannya. Sehingga team-teaching ini secara tidak langsung bisa menjadi sarana pelatihan dan bimbingan bagi guru pemula yang baru dalam menjalankan tugasnya.
5.      Team Teaching dapat menjadi alternatif untuk memenuhi beban mengajar 24 jam dalam satu minggu.
6.      peningkatan kerjasama antar guru yang berdampak terhadap keefektifan kerjasama.Yang dalam tugasnya nanti, sebuah kelompok guru akan menjadi semakin solid dan menyatu, dalam melakukan proses mengajar terhadap siswa.

7.      Meminimalisir kesalahan. Metode team teaching adalah proses belajar yang didalamnya terdapat beberapa guru ( lebih dari satu guru ), maka bila satu guru melakukan kesalahan atau terdapat hal yang kurang dalam penyampaian materi maka guru yang lain dapat meluruskan dan menambah materi yang kurang tersebut, dengan begitu kesalahan dapat diminimalisir.
8.      Team Teaching memberikan keuntungan bagi para guru mengenai bagaimana agar mereka mampu untuk mengubah teknik pengajaran sehingga para guru dapat meningkatkan teknik mengajarnya.(Wardani, 2001)

G.    KELEMAHAN PEMBELAJARAN
METODE TEAM TEACHING

  1. Bila tidak ada kerjasama yang baik, kurang ada toleransi, apalagi bila ada anggota regu yang cenderung kerja sendiri maka pembelajaran tidak akan maksimal.
  2. Pengetahuan guru dalam satu regu tidak merata.
3.      Butuh waktu yang lebih lama untuk menyiapkan pembelajaran, karena harus menyiapkan kerjasama yang baik terlebih dahulu.
4.      Perbedaan cara mengajar antara guru satu dan yang lain, akan menyulitkan siswa untuk menerima materi dengan baik.
5.      Metode ini menuntut perlengkapan personil pengajar yang lengkap, alat bantu pelajaran yang sempurna, ruang-ruangan yang dapat menampung jumlah besar siswa maupun ruang-ruangan kecil untuk diskusi kelompok dan pengerjaan tugas perorangan.




BAB III
PENUTUP

A.                KESIMPULAN
Pembelajaran Metode Team teaching merupakan pengajaran beregu yang beranggotakan  dua orang guru/fasilitator yang bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas pembelajaran, dimana tim dapat berlangsung apabila kerja sama tim antara dua pendidik yang berkualifikasi sama.
Tim pengajar atau guru yang menyajikan bahan pelajaran dengan metode mengajar beregu ini menyajikan bahan pengajaran yang sama dalam waktu dan tujuan yang sama pula. Para guru tersebut bersama-sama mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan secara bergilir dengan metode ceramah atau bersama-sama dengan metode diskusi panel.
Adapun tahapan pembelajaran metode Team Teaching terdiri dari tahap awal, tahap inti, dan tahap evaluasi. Langkah pelaksanaannya adalah menyusun perencanaan pembelajaran secara bersama, menyusun metode pembelajaran secara bersama, membedah dan mendiskusikan materi dan isi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa, membagi peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim, dan anggota tim dapat duduk bersama untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.
Jenis pembelajaran metode Team Teaching ada dua yaitu semi Team Teaching dan Team Teaching penuh. Sedangkan manfaat dari Team Teaching itu sendiri ialah memberi informasi yang lebih lengkap, membimbingan yang lebih intensif, mengurangi kejenuhan, meningkatkan intensitas pemberian materi, memperkaya konsep dan pemahaman fasilitator, sebagai alternatif bagi fasilitator yang merasa kelelahan, dan sebagai media saling belajar antar fasilitator. Salain itu juga memiliki keunggulan di bandingkan dengan metode pembelajaran lainnya.


B.                 SARAN
Alangkah baiknya di Indonesia dapat menerapkan Pembelajaran Metode Team Teaching, karena system ini merupakan cara pembelajaran yang efektif dan mampu membangun kemampuan peserta didik untuk maju dan belajar mandiri, sehingga pada aplikasinya pelajar memiliki kualitas yang tinggi, agar mutu pendidikan di Indonesia dapat bersaing dengan negara maju.





















DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. dan Prasetya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia.
Martiningsih. 2007. Team Teaching. (http://martiningsih.blogspot.com). (Diakses tgl 8 April 2008).
Soewalni, S. 2007. Team Teaching. Makalah Program Pelatihan Applied
Approach 2007 di Lembaga Pengembangan Pendidikan UNAS.

Wardani, IGAK. 2001. Team Teaching. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/28/team-teaching

http://panduanguru.com/jenis-metode-pembelajaran-metode-mengajar-beregu-team-teaching-method-part-1-2/

2 komentar:

  1. bagaimana jika sesalahan hasil nilai yg tidak akurat terjadi dari pihak team teaching ..?

    BalasHapus
  2. padahal pelajar itu sendiri mengerjakan apa yg sudah di berikan oleh team,akan tetapi hasil nilai yg diberikan dari pihak team terdapat kesalahan yg fatal..bagaimana cara mengklarifikasinya ke pada pihak team..sementara team dibuat tanpa ada pihak dari pelajar atau kampus mengetahui..

    BalasHapus