PEMBELAJARAN
METODE
TEAM TEACHING
Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah metode strategi belajar mengajar
Dosen
pengampu : Drs. Bambang Prawiro, M.M.
DISUSUN
OLEH :
NAMA : RANI FIDIYANA
KELAS : A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya, shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw, para keluarga dan
sahabatnya, juga selaku pengikut ajaran yang diembannya.
Berkat rahmat dari Allah SWT, saya
dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah metode
strategi belajar mengajar tentang pembelajaran dengan metode team teaching ini. Terima kasih kepada bapak dosen yang telah memberikan arahan terkait tugas ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman yang telah memberi banyak saran
dan pengetahuan untuk saya.
Saya
tidak menutup kemungkinan dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif. Saya
berharap tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi
pembaca.
Surakarta,
6 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................... i
KATA
PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang............................................................................. 1
B.
Rumusan
masalah........................................................................ 2
C.
Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian metode team teaching................................................ 3
B.
Konsep pembelajaran team teaching............................................ 5
C.
Tahap dan pola pelaksanaan metode team teaching.................... 8
D.
Jenis jenis strategi metode team teaching.................................... 11
E.
Manfaat pembelajaran metode team teaching............................. 13
F.
Keunggulan pembelajaran metode team teaching....................... 15
G.
Kelemahan pembelajaran metode team teaching......................... 16
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................. 17
B.
Saran............................................................................................ 18
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa
ini, seiring dengan semakin modernnya sistem pendidikan dan tuntutan yang
semakin berkembang, tak jarang sekolah-sekolah yang masih menggunakan strategi
pembelajaran konvensional cukup tertinggal jauh dalam melaksanakan proses
pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran dengan strategi konvensional ini,
proses pembelajaran dilakukan secara soliter, artinya proses pembelajaran yang
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi pembelajaran
siswa dilakukan oleh satu orang guru. Gambaran pembelajaran seperti ini dapat
dianalogikan bagaikan seorang penjual sate, di mana semua urusan suatu
pekerjaan dari awal sampai akhir hanya di kerjakan oleh satu orang.
Padahal
sebenarnya, sekarang ini kurikulum pendidikan di Indonesia sudah makin
berkembang. Sudah terlalu banyak tuntutan-tuntutan masyarakat yang ditujukan
kepada para guru atau penyelenggara pendidikan. Saat ini, guru dituntut untuk
lebih inovatif dan kreatif dalam menentukan/memilih metode pembelajaran yang
digunakan, yang tentunya harus disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa. Selain itu, guru di era sekarang juga dituntut untuk
lebih mengenal setiap individu dari diri siswa. Dan melihat ratio antara jumlah
guru dan siswa yang tidak seimbang, tentu seorang guru tidak mungkin bisa
menangani jumlah siswa yang banyak itu. Satu hal yang juga penting, bahwa yang
namanya guru bukan berarti orang yang tahu akan segala hal. Dalam hal ini,
setiap manusia tentulah memiliki kekurangan dan kelebihan tentang pengetahuan,
karena ilmu pengetahua sangat relatif yang dimiliki setiap orang. Ini
menunjukkan bahwa guru pun membutuhkan sosok lain yang bisa diajak kerja sama
dalam menghadapi segala kesulitan yang ada pada saat melaksanakan proses
pembelajaran baik di kelas ataupun di alam terbuka (diluar kelas).
Jika
melihat beberapa masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan, maka dalam hal
ini pihak sekolah dan guru-guru dituntut daya kreativitasnya dalam memilih
strategi yang tepat agar segala tuntutan yang ditujukan terhadap guru khususnya
itu dapat terpenuhi dengan optimal. Dan tampaknya strategi Pembelajaran Metode
Team Teaching merupakan cara yang tepat untuk memudahkan terbangunnya
kreativitas dan inovatif itu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan Pembelajaran Metode Team Teaching?
2.
Bagaimana konsep Pembelajaran Metode Team Teaching ?
3.
Bagaimana tahap dan pola pelaksanaan Pembelajaran
Metode Team Teaching?
4.
Apa saja jenis atau bentuk Pembelajaran Metode Team
Teaching?
5.
Apa manfaat Pembelajaran Metode Team Teaching?
6.
Apa keunggulan Pembelajaran Metode Team Teaching?
7.
Apa kelemahan Pembelajaran Metode Team Teaching?
C.
Tujuan
Adanya
makalah ini bertujuan agar kita semakin mengetahui tentang metode Team
teaching, selain itu juga untuk memberikan konstribusi pemikiran atau masukan serta
ide khususnya kepada para pendidik dan seluruh kontingen yang berpartisipasi
dalam pendidikan tentang pentingnya memilih strategi pembelajaran yang tepat
guna peningkatan hasil belajar siswa yang lebih efektif dan mampu melahirkan
generasi yang berkualitas yang mampu berkompetisi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
METODE PEMBELAJARAN
Team teaching (collaborative
teaching) merupakan pengajaran beregu/kelompok yang beranggotakan dua
orang guru atau lebih yang bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran bagi kelompok peserta didik yang sama.Sesuai yang dijelaskan
oleh Martiningsih (2007) bahwa Metode pembelajaran team teaching adalah suatu
metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing
mempunyai tugas.
Sedangkan definisi Team Teaching menurut Ahmadi dan Prasetya, bahwa Team
Teaching (pengajaran beregu) adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama
oleh beberapa orang. Team teaching adalah sekelompok fasilitator yang
bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas
pembelajaran, dimana tim dapat berlangsung apabila kerja sama tim antara dua
pendidik yang berkualifikasi sama.
Metode
pembelajaran team teaching akan melibatkan lebih dari satu fasilitator dalam
proses pembelajaran suatu kelas. Dari proses yang dikerjakan bersama ini,
fasilitator bisa menilai apa saja kekurangan yang harus diperbaiki berdasarkan
hasil pembelajaran yang sudah terlaksana. Dalam kebersamaan ini mereka
membuat perencanaan pembelajaran, bersama-sama menyajikan materi, dan
bersama-sama pula melakukan evaluasi, remedial dan pengayaan. Kerja sama
dilakukan dengan membagi tanggung jawab dan peran yang jelas dalam
mencapai tujuan yang lebih baik daripada pembelajaran yang ditangani sendiri.
Selain itu
team teaching menawarkan keunggulan intelektual dan proses pembelajaran orang
dewasa (pedagogy). Metode ini dapat membantu menciptakan terciptanya lingkungan
belajar yang dinamis dan interaktif, menyediakan tempat bagi fasilitator untuk
menciptakan model pembelajaran yang menarik serta menginspirasi munculnya
ide-ide baru untuk berbagai materi.
Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan secara bergilir dengan metode ceramah
atau bersama-sama dengan metode diskusi panel.
Maka
melihat konsep mendasar dari team teaching, maka metode ini dapat
dilaksanakan
pada semua jenjang pendidikan. Mulai dari Taman Kanak
kanak
(TK), SD, SMP, SMA, atau pada jenjang Perguruan Tinggi. Motode
ini
mulai dikembangkan dengan dasar pikir bahwa pengajaran sebuah mata
pelajaran
dengan banyak guru akan lebih efektif dibandingkan dengan
seorang
guru saja.
Demikian
yang dipaparkan oleh Barbara Leigh Smith, bahwa team teaching
adalah
sebuah upaya untuk lebih memberi kesempatan para anak didik
dalam
mendapatkan perhatian yang cukup dari guru yang mengajar. Dengan
pengertian
diatas, maka tujuan dari pelaksanaan team teaching adalah
mengajar
dengan lebih maksimal kepada anak didik. Hal ini sangat mungkin
karena
pelaksanaan metode ini adalah dengan dua orang pengajar atau lebih.
B.
KONSEP METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING
Dalam rangka
pelayanan pendidikan yang baik, khususnya dalam hal pelaksanaan pembelajaran,
maka kita semua dituntut mencari dan menemukan sistem yang tepat. Pembelajaran
Metode Team Teaching bermanfaat untuk memberikan pelayanan pengajaran yang
variatif pada siswa. Sistem ini dilakukan dengan cara menugaskan dua guru atau
lebih untuk mengajar satu bidang studi pada siswa dalam satu kelas. Pembelajaran
Metode Team Teaching `atau pengajaran beregu adalah suatu pengajaran yang
dilaksanakan bersama oleh beberapa orang guru. Tim pengajar atau guru yang
menyajikan bahan pelajaran dengan metode mengajar beregu ini menyajikan bahan
pengajaran yang sama dalam waktu dan tujuan yang sama pula. Para guru tersebut
bersama-sama mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan secara bergilir dengan metode ceramah
atau bersama-sama dengan metode diskusi panel.
Ada juga
pendapat lain yang menguraikan bahwa Pembelajaran Metode Team Teaching atau
Metode mengajar beregu ( Team teaching method ) adalah suatu metode mengajar
dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.
Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai koordinator untuk memudahkan
kerja tim. Cara evaluasinya atau pengujiannya yaitu setiap pendidik membuat
soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus
langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut. Setiap penyelenggara
pendidikan dituntut untuk senantiasa meningkatkan prestasi hasil belajar
siswanya (anak didiknya), sehingga diharapkan menerapkan pembelajaran yang
tepat.
Dengan
demikian kita perlu belajar dari negara Jepang yang pernah hancur akibat
peristiwa bom Nagasaki dan Hirosima. Negara ini bangkit menjadi negara maju
melalui penyelenggaraan pendidikan yang baik. Team teaching merupakan salah
satu metode pembelajaran di Jepang yang dijalankan secara sah (legal formal)
oleh pemerintah. Negara ini telah membuktikan kelebihan penerapan metode team
teaching dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Team Teaching adalah upaya
yang tepat dalam peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik. Idealnya
Teaching Team adalah beberapa orang guru yang sewaktu-waktu dapat membantu guru
lain yang berhalangan untuk memberikan materi sebagai bahan pembelajaran kepada
siswa-siswi. Guru tersebut harus bisa menguasai atau mengetahui bidang ilmu
selain yang biasa diajarkannya, misalnya seorang guru matematika bisa
mengajarkan mata pelajaran fisika demikian juga sebaliknya.
Pembagian tugas pada setiap kategori
berbeda-beda dan dapat dilakukan atas persetujuan bersama dengan
mempertimbangkan tujuan, target, dan strategi yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.Pengajaran tim atau beregu dapat dibagi dalam dua
kategori besar yaitu:
·
Kategori A: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang
mengajar siswa yang sama pada saat yang bersamaan di kelas yang sama.
·
Kategori B: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang
bekerja tidak selalu mengajar kelompok siswa yang sama dan tidak selalu pada
waktu yang sama.
Pada kategori A ketika tim pendidik
mengajarkan kelompok siswa yang sama maka ada sejumlah peran yang berbeda
yang mungkin harus guru laksanakan. Pada kategori pengajaran tim biasanya
melibatkan kombinasi dari model ini sesuai dengan kepribadian, filsafat atau
kekuatan dari tim guru serta kepribadian dan kekuatan dari peserta didik.
Pembelajaran kategori B terdiri dari berbagai model pengajaran tim dengan model
kerja sama yang tidak selalu mengajarkan kelompok siswa yang sama juga tidak
pada waktu yang sama. Kategori pengajaran tim seperti ini dapat dibagi dalam
berbagai bentuk kerja sama:
·
Anggota tim bertemu untuk berbagi ide dan sumber daya
tetapi berfungsi secara independen. Misalnya dalam satu semester guru tampil di
kelas sendirian, dapat tampil di kelas yang sama, materi yang berbeda, namun
mengajar dengan menggunakan rencana pembelajaran yang telah disepakti bersama.
Diskusi antara anggota tim berlangsung dalam perencangan kurikulum secara
bersama-sama. Anggota tim guru berbagi ide dan sumber daya tapi selain mengajar
mandiri. Versi pembelajaran kooperatif seperti ini memerlukan pertemuan
mingguan dan berbagai sumber belajar dan sumber daya lain. Tujuan dari
pertemuan mingguan untuk membahas konsep-konsep yang akan dibahas pada minggu
berikutnya di kelas, untuk menyajikan materi, cara-cara mengajar,
menilai konsep yang akan diajarkan, dan untuk berbagi ide-ide baru dalam
mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
- Tim
pendidik berbagai sumber belajar dan materi pelajaran. Dalam tim kerja
sama ini guru mengajar kelas mandiri, tetapi bahan-bahan,
sumber daya, materi, rencana pelajaran, buku pelajaran tambahan,
alat peraga, model latihan, dan instrumen evaluasi berbagi di antara
anggota tim.
- Satu
orang rencana kegiatan pembelajaran untuk seluruh tim. Model ini tidak
mengambil keuntungan penuh dari konsep tim. Pelaksanaannya berkembang
dengan cara menggabungkan ide-ide individu. Kadang-kadang, karena
keterbatasan waktu bisa terjadi satu orang merancang program untuk
digunakan semua anggota tim.
- Berbagi
Tugas Perencanaan: pembelajaran dirancang bersama, masing-masing
instruktur mengajar di kelas berbeda, bahkan dapat di sekolah yang
berbeda, namun dirancang bersama-sama dengan cara menggabungkan
tugas tiap individu menjadi dokumen bersama setelah dibahas bersama-sama.
Kedua
kategori itu menggambarkan pengaturan tugas yang jelas kepada anggota tim.
Jenis pembagian tugas bergantung pada penetapan pilihan kategori oleh tim.
Kesamaan yang mendasar dalam seluruh kategori adalah, anggota tim bertukar ide,
berdiskusi, dan merumuskan tujuan, menetapkan target mutu dalam bentuk
indikator pencapaian kompetensi (IPK), menetapkan instrumen evaluasi, menetapkan
materi pelajaran, menetapkan strategi pembelajaran, menetapkan strategi
pelaksanaan evaluasi pembelajran, menetapkan strategi remedial dan pengayaan.
C. TAHAP DAN POLA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
METODE TEAM
TEACHING
Semakin hari semakin berkembang pendidikan dan
diiringi berkembangnya kurikulum pengajaran, maka menuntut setiap guru untuk
semakin kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.
Berbagai
tuntutan yang ditujukan kepada guru pun semakin kompleks, diantaranya ialah
guru dituntut untuk mampu memperhatikan perbedaan individual siswa, guru harus
kreatif mendesain strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dan
nyaman belajar, serta guru pun dituntut untuk mampu melakukan penilaian
terhadap proses dan hasil belajar siswa secara menyeluruh. Berbagai hal yang
harus dipenuhi guru tersebut, tentu merupakan hal yang sulit jika semua itu
dilakukan seorang diri, untuk itu membutuhkan partner agar semua hal tersebut
dapat dilakukan secara maksimal. Maka salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan menggunakan strategi Team Teaching dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Adapun
tahapan pembelajaran metode Team Teaching sebagai berikut :
1.
Tahap awal
a.
Perencanaan pembelajaran disusun bersama
Perencanaan
pembelajaran atau yang saat ini lebih populer dengan istilah Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disusun secara bersama-sama oleh setiap
guru yang tergabung dalam Team Teaching. Agar setiap guru yang tergabung dalam
team teaching memahami tentang apa-apa yang tercantum dalam isi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut, mulai dari standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator yang harus diraih oleh siswa dari proses
pembelajaran, sampai kepada sistem penilaian hasil evaluasi siswa.
b.
Metode pembelajaran disusun bersama
Selain
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus disusun bersama oleh team,
metode yang akan digunakan oleh mereka dalam proses pembelajaran Team Teaching
pun harus direncanakan bersama-sama oleh anggota Team Teaching. Perencanaan
metode secara bersama ini dilakukan agar setiap guru Team Teaching mengetahui
alur proses pembelajaran dan tidak kehilangan arah pembelajaran.
c.
Partner team teaching memahami materi / isi
pembelajaran yang akan di ajarkan
Guru sebagai
partner dalam Team Teaching bukan hanya harus mengetahui tema dari materi yang
akan disampaikan kepada siswa saja, lebih jauh dari itu, mereka juga harus
sama-sama mengetahui dan memahami isi dari materi pelajaran tersebut. Hal ini
agar keduanya bisa saling melengkapi kekurangan pengetahuan yang ada di dalam
diri masing-masing. Terutama ini dapat dirasakan manfaatnya dalam penyampaian
materi pada siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa atas penjelasan
guru.
d.
Pembagian peran serta tanggung jawab yang jelas dan
adil
Dalam Team
Teaching, pembagian peran dan tanggung jawab yang adil pada masing-masing guru
harus dibicarakan secara jelas ketika merencanakan proses pembelajaran yang
akan dilaksanakan, agar ketika proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas,
mereka tahu peran dan tugasnya masing-masing. Tidak ada lagi yang namanya
ketidakjelasan peran dan tanggung jawab dalam hal ini.
2.
Tahap inti
Sistem Pembelajaran Metode Team
Teaching (PMTT) di dalam tahap inti ini dapat dijalankan dalam bentuk sebagai
berikut:
a)
Satu guru sebagai pemateri dalam dua jam mata
pelajaran penuh, dan satu orang sebagai pengawas dan pembantu team.
b)
Dua orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua
jam pelajaran, dalam hal ini berarti tugas sebagai pemateri dibagi dua dalam
dua jam pelajaran yang ada.
c)
Bisa juga divariasi secara bergantian sesuai dengan
kesepakatan dari perencanaan pembelajaran. Yang jelas saat satu guru bertindak
sebagai pemateri, maka guru yang satunya atau yang lainnya bertindak sebagai
pengawas atau membantu siswa yang sedang kesulitan relajar.
3.
Tahap evaluasi
a)
Evaluasi guru
Evaluasi guru selama proses
pembelajaran dilakukan oleh partner team setelah jam pelajaran berakhir.
Evaluasi dilakukan oleh masing-masing partner dengan cara memberi
kritikan-kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan proses pembelajaran
selanjutnya. Dalam hal ini setiap guru yang diberi saran harus menerima dengan
baik saran-saran tersebut, karena hakekatnya itulah kelebihan dari team
teaching. Setiap guru harus merasa bahwa mereka banyak mengalami kekurangan
dalam diri mereka, tidak merasa diri paling benar dan paling pintar. Evaluasi
ini dilakukan di luar ruang kelas, ini dilakukan untuk menjaga image
masing-masing guru dihadapan siswa.
b)
Evaluasi siswa
Evaluasi siswa dalam hal ini
mencakup pembuatan soal evaluasi dan merencanakan metode evaluasi, yang
semuanya dilakukan secara bersama-sama oleh guru Team Teaching. Atas
kesepakatan bersama guru harus membuat soal-soal evaluasi yang akan diberikan
kepada siswa, disini guru Team Teaching harus secara bersama-sama menentukan
bentuk soal evaluasi, baik lisan ataupun tulisan, baik pilihan ganda, uraian,
atau kombinasi antara keduanya.
Satu hal
yang tak kalah pentingnya adalah dalam evaluasi siswa, guru juga diharuskan
merencanakan metode evaluasi. Perencanaan metode evaluasi siswa ini di dalamnya
mencakup pembagian peran dan tanggung jawab setiap guru Team Teaching dalam
pelaksanaan evaluasi, serta pembagian pos-pos pengawasan.
D. JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN
METODE TEAM
TEACHING
Sebenarnya
ada beberapa bentuk atau jenis dari strategi Pembelajaran Metode Team Teaching
ini, jenis dari strategi Pembelajaran Metode Team Teaching menurut Soewalni
(2007) yaitu :
1.
Semi team teaching, terdiri atas tiga tipe yakni :
a.
Sejumlah guru mengajar mata pelajaran yang sama di
kelas yang berbeda. Perencanaan materi dan metode disepakati bersama.
b.
Satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru
secara bergantian dengan pembagian tugas, materi dan evaluasi oleh guru
masing-masing.
c.
Satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru
dengan mendesain siswa secara berkelompok.
2.
Team teaching penuh
Yaitu metode
pembelajaran dimana satu tim terdiri dari dua orang guru atau lebih, waktu
kelas sama, pembelajaran mata pelajaran (materi tertentu). Perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi dilaksanakan secara bersama-sama dan sepakat dengan baik. Kata
kunci Pembelajaran Metode Team Teaching penuh adalah keikhlasan berkerja sama
dengan berpegang pada Visi dasn Misi yang sama.
Adapun
variasi pembelajaran team teaching penuh, yaitu:
a.
Pelaksanaan bersama, seorang guru sebagai penyaji atau
menyampaikan informasi, seorang guru membimbing diskusi kelompok atau
membimbing latihan individual.
b.
Anggota tim secara bergantian menyajikan topik atau
materi. Diskusi atau tanya jawab dibimbing secara bersama dan saling melengkapi
jawaban dari anggota tim.
c.
Seorang guru (senior) menyajikan langkah latihan,
observasi, praktek dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok,
setiap kelompok dipandu seorang guru (tutor, fasilitator, mediator). Akhir
pembelajaran masing-masing kelompok menyajikan laporan baik dalam bentuk lisan
ataupun dalam bentuk tertulis dan ditanggapi bersama serta disimpulkan bersama.
Namun, dari
beberapa bentuk atau jenis (tipe) Pembelajaran Team Teaching yang dikemukakan
di atas, kecenderungan lebih condong ke jenis Team Teaching penuh karena disana
lebih terlihat nyata kelebihan strategi Pembelajaran Metode Team Teaching-nya.
Guru yang mengajar lebih dari satu orang, mereka mengajar di kelas yang sama
dengan materi yang sama dan pada waktu yang sama, serta setiap perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasinya pun dilakukan atas kesepakatan bersama.
Hal ini
sangat sesuai dengan prinsip pembentukan team dalam sebuah pelaksanaan tugas,
bahwa segala sesuatunya yang berkaitan dengan misi pencapaian tujuan dilakukan
secara bersama-sama, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada
evaluasi terhadap apa yang telah dilaksanakan, termasuk sistem pelaksanaan
remedial (perbaikan) dan pengayaan sebaiknya dijalankan juga secara
bersama-sama sesuai kesepakatan team sehingga kesolidan team dapat terbangun
dengan utuh. Jadi prinsipnya Team Teaching dapat berhasil jika betul-betul
dilaksanakan secara bersama-sama dari semua rangkaian kegiatan dan dilandasi
dengan niat ikhlas dan bertanggung gugat sehingga didalamnya terbangun
pembelajaran yang saling menguntungkan, baik pihak pendidik maupun pihak anak
didik. Kata kunci dalam strategi Pembelajaran Metode Team Teaching adalah
kerjasama.
E. MANFAAT PEMBELAJARAN METODE TEAM TEACHING
Banyak
keluhan guru yang menghadapi siswa terlalu banyak dalam kelas dan kelebihan
guru sehingga tidak mendapatkan tugas 24 jam. Secata teknis kedua masalah
terjawab dengan melaksanakan team teaching. Pekerjaan yang dilakukan
sendiri-sendiri dengan pekerjaan yang dilakukan bersama-sama dalam satu tim
secara teori harus jauh lebih baik dalam bentuk tim yang menghasilakan
keuntungan lebih banyak. Oleh karena itu, harapan yang lebih tinggi
digantungkan pada team teaching seharusnya lebih tinggi, tim bekerja
kompak dan terorganisir.
Jika team teaching dilakukan dengan
baik, peserta memperoleh manfaat antara lain:
1.
Informasi yang lebih lengkap. Setiap fasilitator
memiliki informasi dan pengalaman yang berbeda, maka melalui metode ini peserta
akan lebih banyak mendapatkan informasi dan pengalaman itu karena para
fasilitator akan membahas permasalahan dari beberapa sudut pandang yang
berbeda.
2.
Pembimbingan yang lebih intensif. Salah satu hasil
yang diharapkan dari sebuah pembelajaran adalah meningkatnya keterampilan.
Melalui metode ini peserta akan dibimbing secara lebih intensif karena adanya
pembagian fasilitator dalam satu kelas. Dengan bimbingan yang lebih intensif,
maka masalah individu akan lebih terdeteksi.
3.
Kejenuhan bisa dikurangi. Jumlah fasilitator lebih
dari satu akan memberikan warna yang berbeda pada sebuah proses pembelajaran.
Masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri dalam penyampaian materi. Satu
yang lebih menguasai materi digabung dengan lainnya yang lebih jago dalam
menghidupkan suasana kelas. Oleh karena itu, dengan penggabungan beberapa orang
dalam satu kelas akan mengurangi kejenuhan.
4.
Meningkatkan intensitas pemberian materi. Melalui
metode team teaching fasilitator akan mendapatkan banyak kesempatan untuk
memberikan materi. Hal ini akan meningkatkan intensitas mengajarnya sehingga
akan mendapatkan lebih banyak pengalaman dan pengayaan dari setiap proses
mengajar. Dengan semakin meningkatnya pengalaman maka akan meningkat pula
kompetensinya dalam melakukan kegiatan pengajaran.
5.
Memperkaya konsep dan pemahaman fasilitator. Bagi
fasilitator yang sering bekerja sendiri, team teaching akan menyediakan
lingkungan untuk mengatasi rasa terisolasi karena bekerja sendiri. Dengan
bekerja dalam tim, maka fasilitator akan mendapatkan metode baru, masukan,
maupun kritikan yang bersifat membangun dari fasilitator lain. Ini akan
memperkaya konsep serta ide dan memberikan pemahaman lebih baik bagi
fasilitator untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.
6.
Sebagai alternatif bagi fasilitator yang merasa kelelahan.
Ketika seorang fasilitator sudah kelelahan maka apa yang disampaikan akan
menjadi tidak maksimal. Mereka menjadi kurang fokus dan kurang dinamis sehingga
mengakibatkan penyampaian materi menjadi kurang menarik. Pendekatan yang
dilakukan dalam team teaching adalah menggabungkan dua atau lebih kualifikasi
yang dimiliki dan mengolahnya menjadi sebuah materi yang akan disampaikan
kepada peserta. Karena perencanaan materi sudah dilakukan secara bersama,
ketika salah seorang merasa kelelahan maka akan dengan mudah digantikan atau
dilanjutkan oleh anggota lain. Dilanjutkan di sini tidak berarti fasilitator
yang kelelahan tadi meninggalkan kelas. Dia akan tetap memantau proses belajar
untuk saling melengkapi sehingga proses belajar diharapkan akan tetap menarik
sepanjang hari.
7.
Sebagai media saling belajar antar fasilitator. Setiap
fasilitator mempunyai kelebihan yang bisa dijadikan tempat belajar fasilitator
lain. Seorang fasilitator yang kurang menguasai materi akan mendapatkan materi
lebih dari mereka yang lebih ahli. Sebaliknya fasilitator yang hanya menguasai
materi tetapi kurang mampu dalam hal menghidupkan suasana kelas juga akan
belajar dari yang lain. Dengan demikian proses belajar tidak hanya akan
dilakukan oleh peserta, tetapi juga oleh fasilitator.
F. KEUNGGULAN PEMBELAJARAN
METODE TEAM
TEACHING
Keunggulan
pembelajaran
Team Teaching dapat dijadikan sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan
yang menyangkut pembelajaran. Keunggulan dari penerapan Team Teaching
diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Team Teaching, diharapkan dapat membangun budaya
kemitraan yang positif diantara guru sehingga terjalin kerja sama (kolaborasi)
dalam meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik.
2.
Team Teaching dapat lebih mematangkan kegiatan
perencanaan dan persiapan mengajar. Dua orang guru atau lebih bisa saling
berdiskusi untuk menyusun perencanaan pembelajaran, sehingga dapat
mengantisipasi berbagai kendala dalam pelaksanaan pembelajaran.
3. Team
Teaching dapat menjamin pengawasan pembelajaran secara efektif. Dengan
melibatkan lebih dari satu orang guru di dalam satu kelas, maka masing-masing
siswa bisa mendapatkan perhatian yang cukup dalam memahami pelajaran yang
diberikan. Hal ini membuat guru semakin peka terhadap situasi-situasi faktual
di kelas.
4.
Team Teaching dapat menjalin komunikasi yang intensif
antar guru. Apabila team-teaching ini terdiri guru senior dan pemula, maka guru
yang berpengalaman (senior) dapat membagi pengalamannya kepada guru pemula dan
masing-masing juga saling melengkapi kekurangannya. Sehingga team-teaching ini
secara tidak langsung bisa menjadi sarana pelatihan dan bimbingan bagi guru
pemula yang baru dalam menjalankan tugasnya.
5. Team
Teaching dapat menjadi alternatif untuk memenuhi beban mengajar 24 jam dalam
satu minggu.
6. peningkatan kerjasama antar guru yang berdampak
terhadap keefektifan kerjasama.Yang dalam tugasnya nanti, sebuah kelompok guru
akan menjadi semakin solid dan menyatu, dalam melakukan proses mengajar
terhadap siswa.
7. Meminimalisir
kesalahan. Metode team teaching adalah proses belajar yang didalamnya terdapat
beberapa guru ( lebih dari satu guru ), maka bila satu guru melakukan kesalahan
atau terdapat hal yang kurang dalam penyampaian materi maka guru yang lain
dapat meluruskan dan menambah materi yang kurang tersebut, dengan begitu
kesalahan dapat diminimalisir.
8. Team Teaching memberikan keuntungan bagi para
guru mengenai bagaimana agar mereka mampu untuk mengubah teknik pengajaran sehingga
para guru dapat meningkatkan teknik mengajarnya.(Wardani, 2001)
G. KELEMAHAN PEMBELAJARAN
METODE TEAM
TEACHING
- Bila
tidak ada kerjasama yang baik, kurang ada toleransi, apalagi bila ada
anggota regu yang cenderung kerja sendiri maka pembelajaran tidak akan
maksimal.
- Pengetahuan
guru dalam satu regu tidak merata.
3. Butuh waktu
yang lebih lama untuk menyiapkan pembelajaran, karena harus menyiapkan
kerjasama yang baik terlebih dahulu.
4.
Perbedaan cara mengajar antara guru satu
dan yang lain, akan menyulitkan siswa untuk menerima materi dengan baik.
5.
Metode ini menuntut perlengkapan personil pengajar
yang lengkap, alat bantu pelajaran yang sempurna, ruang-ruangan yang dapat
menampung jumlah besar siswa maupun ruang-ruangan kecil untuk diskusi kelompok
dan pengerjaan tugas perorangan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pembelajaran Metode Team teaching merupakan pengajaran beregu yang
beranggotakan dua orang guru/fasilitator yang bekerja sama untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas pembelajaran, dimana tim
dapat berlangsung apabila kerja sama tim antara dua pendidik yang
berkualifikasi sama.
Tim pengajar atau guru yang menyajikan bahan pelajaran dengan metode
mengajar beregu ini menyajikan bahan pengajaran yang sama dalam waktu dan
tujuan yang sama pula. Para guru tersebut bersama-sama mempersiapkan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Pelaksanaan belajarnya
dapat dilakukan secara bergilir dengan metode ceramah atau bersama-sama dengan
metode diskusi panel.
Adapun tahapan pembelajaran metode Team Teaching terdiri dari tahap awal,
tahap inti, dan tahap evaluasi. Langkah
pelaksanaannya adalah menyusun perencanaan pembelajaran secara bersama,
menyusun metode pembelajaran secara bersama, membedah dan mendiskusikan materi
dan isi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa, membagi peran dan
tanggung jawab masing-masing anggota tim, dan anggota tim dapat duduk bersama
untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.
Jenis pembelajaran metode Team Teaching ada dua yaitu semi Team Teaching
dan Team Teaching penuh. Sedangkan manfaat dari Team Teaching itu sendiri ialah
memberi informasi yang lebih lengkap, membimbingan yang lebih intensif,
mengurangi kejenuhan, meningkatkan intensitas pemberian materi, memperkaya
konsep dan pemahaman fasilitator, sebagai alternatif bagi fasilitator yang
merasa kelelahan, dan sebagai media saling belajar antar fasilitator. Salain
itu juga memiliki keunggulan di bandingkan dengan metode pembelajaran lainnya.
B.
SARAN
Alangkah baiknya di Indonesia dapat menerapkan Pembelajaran Metode Team
Teaching, karena system ini merupakan cara pembelajaran yang efektif dan mampu
membangun kemampuan peserta didik untuk maju dan belajar mandiri, sehingga pada
aplikasinya pelajar memiliki kualitas yang tinggi, agar mutu pendidikan di
Indonesia dapat bersaing dengan negara maju.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, A. dan Prasetya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV Pustaka Setia.
Soewalni,
S. 2007. Team Teaching. Makalah
Program Pelatihan Applied
Approach
2007 di Lembaga Pengembangan Pendidikan UNAS.
Wardani,
IGAK. 2001. Team Teaching. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/28/team-teaching
http://panduanguru.com/jenis-metode-pembelajaran-metode-mengajar-beregu-team-teaching-method-part-1-2/
bagaimana jika sesalahan hasil nilai yg tidak akurat terjadi dari pihak team teaching ..?
BalasHapuspadahal pelajar itu sendiri mengerjakan apa yg sudah di berikan oleh team,akan tetapi hasil nilai yg diberikan dari pihak team terdapat kesalahan yg fatal..bagaimana cara mengklarifikasinya ke pada pihak team..sementara team dibuat tanpa ada pihak dari pelajar atau kampus mengetahui..
BalasHapus